Minggu, 07 Juni 2015

Contoh Langkah Langkah Lesson Study

     
LEMBAR KERJA
 



Judul     : Lesson Study
Waktu    : 4 Jam Pelajaran @ 45 Menit
 




A.    Tujuan Mata Sajian
Setelah mengikuti mata diklat ini peserta diharapkan mampu,
1.    Memahami model Pembelajaran
2.    Memahami tentang pembelajaran berbasis CTL
3.    Memahami Pembelajaran Kontekstual berbasis Cooperative Learning
4.    Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
5.    Mengimplementasikan Model Pembelajaran  di sekolah

B.    Ruang Lingkup Materi
1.Model Pembelajaran
2.Contextual Teaching and Learning
3.Komponen Contextual Teaching and Learning
4.Cooperative Learning
5.Penerapan Model dalam Pembelajaran

C.    Prosedur Pembelajaran
Inti (2)
 
Inti (1)
 
Pembukaan
 
                   25 ‘                                 70’                                150’               
·         Pengkondisian
 
 










D.    Uraian Pembelajaran

No.
Kegiatan
Waktu (menit)
1
Pembukaan
-          Membangun kesiapan mental dan emosional peserta
-          Memberikan pertanyaan dasar tentang materi kajian
25 ‘


2
Pokok/Inti
Inti 1 
Informasi tentang :
-          Model Pembelajaran
-          Contextual Teaching and Learning
-          Komponen Contextual Teaching and Learning
-          Pembelajaran Kontekstual berbasis Cooperative Learning
-          Penerapan Model dalam Pembelajaran
Inti 2
Diskusi, tanya jawab dan kerja kelompok :
-          Menganalisis model pembelajaran
-          Membuat Rencana Pembelajaran
Inti 3
Simulasi dari hasil kerja kelompok

70 ‘








150 ‘



180’
3
Penutup (Review)
-          Fasilitator memberikan penguatan dan kesimpulan
-          Penutup
25 ‘



E.    Evaluasi
Untuk kepentingan proses penentuan apakah peserta telah mampu mengusai mata sajian ini, maka dilakukan proses penilaian terhadap tugas-tugas hasil peserta dan post test yang diberikan, serta melakukan pengamatan selama proses kegiatan berlangsung.

F.    Alat Bantu

1.OHP dan transparansi
2.LCD
3.Lembar kerja
4.Kertas koran
5.Spidol transparan
6.Buku sumber

G.    Daftar Pustaka


BPTP, (2004), Manajemen Kelas Pendekatan Transaksi, Bandung: Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Dave Meier, (2002), The Accelerated Learning Handbook, Bandung: Kaifa

FX. Muhadi, E. Catur Rismiati (2003), Metode Pembelajaran Ekonomi, Jakarta; direktorat PLP

Indrawati (1999), Model-Model Pembelajaran IPA, Bandung; PPPG IPA

Mel Siberman,  (2002), Active Learning, Yogyakarta; YAPPENDIS

Nurhadi, dkk (2003), Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK, Malang; UNM

............... (2005). PP no. 19 Standar Nasional Pendidikan ,. Jakarta; Depdiknas




LEMBAR INFORMASI
 
 





Judul     : Lesson Study
Waktu    : 12 Jam Pelajaran @ 45 Menit
 



LESSON STUDY



A.       Latar Belakang

Lesson study adalah suatu model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun learning community. Jadi lesson study merupakan suatu strategi bagaimana meningkatkan keprofesionalan guru dari guru oleh guru dan untuk guru. Oleh karena itu, peserta perlu memahami pengertian lesson study dan langkah-langkah pelaksanaannya serta mempraktekkannya. Untuk ini disusun materi pelatihan tentang pengertian lesson study dan langkah-langkah pelaksanaannya, serta bagaimana menyusun perangkat pembelajaran yang dapat dipahami dan dipraktekkan oleh para guru sesuai dengan perangkat yang telah direncanakan.
Untuk dapat menyusun perangkat pembelajaran, khususnya rencana pelaksanaan pembelajaran (lesson plan), selain penguasan materi ajar, guru perlu mempertimbangkan karakteristik siswa dan strategi/model pembelajaran yang sesuai dengan materi dan karakteristik siswa yang dihadapinya. Untuk ini disusun materi pelatihan sebagai tindak lanjut dari Program Pelayanan Peningkatan Mutu Pendidikan (PPMP) yang telah dilaksanakan mengenai strategi pembelajaran yang inovatif melalui Lesson Study dan cara menyusun desainnya, termasuk model pembelajaran sebagai alternatif pelaksanaan Lesson tudy tersebut.
Rencana pembelajaran dan perangkat lainnya yang telah disusun secara matang, selanjutnya perlu dipraktekkan di depan kelas. Apakah dengan mempraktekkan rencana pembelajaran dan perangkat lainnya tersebut dapat nyata-nyata dapat mengaktifkan belajar siswa, siswa tampak memahami materi ajar, siswa termotivasi belajarnya, dan siswa tampak senang dan bergairah dalam belajar? Untuk mengetahui hal-hal tersebut dengan benar, maka disajikan materi pelatihan tentang evaluasi pelaksanaan lesson study dan cara menyusun instrumennya.
Selanjutnya, agar model-model pelaksanaan lesson study tersebut dapat dicontoh atau sebagai bahan kajian, maka pelaksanaan lesson study perlu didokumentasikan dengan baik. Untuk ini disusun materi pelatihan teknik dokementasi agar para peserta dapat melakukan dokumentasi kejadian-kejadian dalam pembelajaran yang menarik untuk dijadikan bahan kajian.

B.       Strategi, Metode dan Model Pembelajaran
1.    Strategi Pembelajaran
§  Cara Pendidik menyajikan isi pelajaran dalam lingkungan pendidikan yang meliputi sifat, ruang lingkup dan urutan-urutan ruang lingkup peristiwa yang memberikan pengalaman-pengalaman pendidikan (Gerlach & Ely)
§  Suatu metoda pendidikan untuk mengubah pengetahuan menjadi belajar. Yang belajar adalah perubahan perilaku individu dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotor ( Anthony S. Jones, dkk)
§  Metode dalam arti luas yang mencakup perencanaan sekaligus pelaksanaan yaitu memilih dan menentukan Pendekatan dalam penyampaian bahan pengajaran, tujuan belajar, sumber bahan pelajaran, metode, media dan teknik pengajaran dan peranan siswa dalam KBM
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa strategi pembelajaran merupakan pendekatan dalam mengelola kegiatan pembelajaran, dengan mengintegrasikan komponen urutan kegiatan, cara mengorganisasikan materi, menerapkan metode dan model, sumber dan media pembelajaran serta waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran. Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan secara efektif dan efisien.

2.     Pendekatan
Pendekatan adalah suatu usaha dalam aktivitas kajian atau interaksi dalam suasana tertentu, dengan individu atau kelompok melalui penggunaan metode-metode tertentu secara efektif. Pendekatan pembelajaran sebagai proses penyajian materi pokok kepada siswa untuk mencapai kompetensi tertentu dengan suatu metode atau beberapa metode pilihan. Dengan demikian pendekatan dapat dikatakan lebih luas dari metode.
Pendekatan harus bersandar kepada :
§  sasaran apakah yang didekati
§  berorientasi pada apakah yang terkadung dalam menyajikan itu
§  filosofis apakah yang terkandung dalam cara menyajikan itu
§  bagaimana mengawali langkah  cara penyajian itu

3.     Metode 
§  Metode secara harfiah adalah cara teratur dan terpikir baik untuk mencapai maksud atau cara kerja yang bersistem untuk memudahkan sesuatu kegiatan guna mencapai tujuan teratur (KBBI, 2000 : 652)
§  Metode pembelajaran adalah cara menyampaikan bahan pengajaran yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan langkah-langkah tertentu dan merupakan bagian kegiatan dari pendekatan pembelajaran dan strategi pembelajaran (Sulaeman, 1992)
§  Cara yang dipilih untuk menyampaikan bahan pelajaran sesuai dengan tujuan belajar
§  Metode pembelajaran sebagai cara dalam menyajikan (menguraikan, memberi contoh dan memberikan pelatihan), isi pembelajaran kepada siswa untuk mencapai kompetensi tertentu.
Macam-macam Metode Pembelajaran
a.    Metode Ceramah yaitu cara menyajikan bahan pembelajaran dengan tutur lisan. Metode ceramah merupakan suatu bentuk interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran dimana guru menjadi pusat/titik tumpuan keberhasilan proses belajar mengajar.
b.    Tanya Jawab yaitu cara menyajikan bahan pembelajaran dengan tanya jawab atau dialog. Metode tanya jawab menggambarkan adanya keaktifan baik guru maupun siswa di dalam proses pembelajaran. Namun keaktifan siswa sangat tergantung pada keaktifan guru, penguasaan guru terhadap teknik-teknik bertanya dan jenis pertanyaan.
c.    Metode diskusi adalah suatu kegiatan pembelajaran yang mendiskusikan suatu topik atau masalah yang dilakukan oleh dua orang siswa atau lebih, ataupun antara siswa dan guru, yang mempunyai perhatian sama terhadap masalah tersebut sehingga diperoleh pemecahan masalah. Ada beberapa jenis diskusi, antara lain diskusi kelas, diskusi kelompok, sumbang saran (brainstorming), dan sebagainya.
d.    Metode Kerja Kelompok yaitu bentuk pembelajaran yang menitikberatkan pada interaksi antara anggota yang satu dengan yang lain dalam suatu kelompok guna menyelesaikan tugas secara bersama-sama.
e.    Metode Penugasan dapat diartikan sebagai suatu bentuk pembelajaran yang ditandai dengan adanya pemberian tugas oleh guru terhadap siswa baik secara perorangan maupun kelompok, yang dikerjakan secara langsung pada saat itu ataupun melalui tugas yang harus dikerjakan oleh siswa di rumah.
f.     Metode simulasi yaitu metode menirukan peran tertentu yang dikemas dalam proses pembelajaran.

4.    Model Pembelajaran
§  Model sebagai representasi suatu sistem yang dipandang dapat mewakili sistem yang sesungguhnya. Visualisasi dirumuskan melalui aktivitas mental berupa berpikir (ways of thinking) tertentu untuk melakukan konkritisi atas fenomena yang abstrak .
§  Model adalah bentuk representasi akurat, sebagai proses aktual yang memungkinkan seseorang atau kelompok orang mencoba bertindak berdasarkan model itu. Hal itu merupakan interpretasi atas hasil observasi dan pengukuran yang diperoleh dari beberapa sistem. (Mills, 1989).
§  Model Pembelajaran adalah Suatu rencana mengajar yang memperlihatkan pola pembelajaran tertentu. Dalam pola tersebut dapat terlihat kegiatan guru, siswa, sumber belajar yang digunakan didalam mewujudkan kondisi belajar atau sistem lingkungan yang menyebabkan terjadinya belajar pada siswa.
Tujuan utama perumusan model  adalah : (1) memberikan gambaran atau deskripsi kerja sistem  untuk periode tertentu, dan di dalamnya secara implisit terdapat seperangkat aturan untuk melaksanakan perubahan, atau memprediksi cara sistem beropersi di masa depan; (2) memberikan gambaran tentang fenomena tertentu menurut diferensiasi waktu atau memproduksi seperangkat aturan yang bernilai bagi keteraturan sebuah sistem; (3) memproduk model yang mempresentasikan data dan format ringkas dengan kompleksitas rendah.

Ciri-ciri Model Pembelajaran

1.    Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari ahli tertentu
2.    Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu karena masing-masing  model yang dirancang oleh para ahli memiliki tujuan yang berbeda
3.    Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan pembelajaran di kelas
4.    Memiliki perangkat bagian model yang terdiri dari : a) urutan langkah pembelajaran, b) prinsip reaksi, c) sistem sosial, dan d) sistem pendukung
5.    Memiliki dampak sebagai akibat penerapan model pembelajaran, yaitu dampak pembelajaran dan dampak pengiring.
Menurut M. Weil dan B. Joice, Model Pembelajaran adalah rencana atau pola pelajaran yang dapat digunakan untuk membentuk dan mengembangkan kurikulum untuk mendesain pembelajaran dalam mata pelajaran tertentu.
Pengertian model pembelajaran dalam konteks ini, merupakan landasan praktik pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar, yang dirancang berdasarkan proses analisis yang diarahkan pada implementasi kurikulum 2004 dan implikasinya pada tingkat operasional di depan kelas.

C.       Contextual Teaching and Learning (CTL)
Terdapat beberapa karakteristik pembelajaran kontekstual yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain sebagai berikut :
1.    Melakukan hubungan yang bermakna (making meaningful connections)
Siswa membuat hubungan-hubungan antara sekolah dan berbagai konteks yang ada dalam kehidupan nyata sebagai anggota masyarakat.
2.    Melakukan kegiatan yang signifikan (doing significant work)
Siswa melakukan pekerjaan yang signifikan: ada tujuan, berhubungan dengan orang lain,  penentuan pilihan dan ada hasil/ produk nyata.
3.    Belajar yang diatur sendiri (self-regulated learning)
Siswa dapat mengatur sendiri sebagai orang yang aktif dalam mengembangkan minatnya secara individual maupun kelompok.
4.    Bekerjasama (collaborating)
Siswa bekerjasama dan saling berkomunikasi dalam kelompok
5.    Berpikir kritis dan kreatif (critical and creative thinking)
Siswa dapat  menggunakan tingkat berpikir  yang lebih tinggi secara kritis dan kreatif, seperti menganalisis, memecahkan masalah, membuat keputusan.
6.    Mengasuh atau memelihara pribadi siswa (nurturing the individual)
Siswa memelihara pribadinya, dengan memberi perhatian, memotivasi dan memperkuat diri sendiri, tentunya dengan dukungan orang lain dan guru.
7.    Mencapai standar yang tinggi (reaching high standards)
Siswa mengenal dan mencapai standar yang tinggi, guru memotivasi siswa untuk mencapainya.
8.    Menggunakan penilaian autentik (using autenthic assessment)
Siswa menggunakan pengetahuan akademis dalam konteks dunia nyata untuk suatu tujuan yang bermakna.
Sementara Nurhadi (2002:20) menyebutkan karakteristik pembelajaran berbasis CTL dicirikan adanya :
1.    Kerjasama
2.    Sharing dengan teman
3.    Menyenangkan, tidak membosankan
4.    Belajar dengan bergairah
5.    Menggunakan berbagai sumber
6.    Siswa aktif, kritis, dan guru kreatif
7.    Dinding kelas penuh dengan hasil karya siswa
8.    Laporan kepada orang tua  bukan hanya raport, melainkan hasil karya siswa, laporan hasil praktikum, karangan, dll.

D.       Komponen Contextual Teaching and Learning (CTL)
Pembelajaran kontekstual merupakan konsep pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antara materi pembelajaran dengan dunia kehidupan peserta didik secara nyata, sehingga peserta didik mampu menghubungkan dan menerapkan kompetensi hasil belajar dalam kahidupan sehari-hari. Melalui proses penerapan kompetensi dalam kehidupan sehari-hari, peserta didik akan merasakan pentingnya belajar dan mereka memperoleh makna yang mendalam terhadap apa yang dipelajarinya.
Dalam pembelajaran kontekstual, tugas guru adalah memberikan kemudahan belajar kepada peserta didik dengan menyediakan berbagai sarana dan sumber belajar yang memadai. Guru bukan hanya menyampaikan materi pembelajaran yang berupa hafalan, tetapi mengatur lingkungan dan strategi pembelajaran yang memungkinkan peserta didik belajar. Lingkungan belajar yang kondusif sangat penting dalam menunjang pembelajaran kontekstual, dan keberhasilan pembelajaran secara keseluruhan.
Ada tujuh komponen utama pembelajaran yang mendasari pembelajaran kontekstual dikelas yaitu :
1.    Konstruktivisme
Merupakan landasan berpikir (filosofi) pembelajaran kontekstual yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit-demi sedikit yang hasilnya diperluas melalui kontek yang terbatas (sempit) dan tidak sekonyong-konyong.
Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat, manusia harus mengkontruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata. Esensi dari teori konstruktivisme adalah ide bahwa siswa harus menemukan dan mentransformasikan suatu informasi kompleks kesituasi lain apabila dikehendaki informasi itu menjadi milik mereka sendiri
2.    Menemukan (Inquiry)
Gambar
 
Gambar
 
Gambar
 
Gambar
 
Gambar
 
Inquiry adalah suatu ide yang kompleks yang berarti banyak hal bagi banyak orang dalam banyak konteks. Inquiry adalah bertanya yang baik harus berhubungan dengan apa yang dibicarakan, dapat dijawab sebagian atau keseluruhan, dapat diuji dan diselidiki secara bermakna.
Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil dari menemukan sendiri. Guru harus selalu merancang kegiatan yang merujuk pada kegiatan menemukan, apapun materi yang diajarkannya. Siklus inquiry adalah sebagai berikut :
-          Observasi
-          Bertanya
-          Mengajukan dugaan
-          Pengumpulan data
-          Penyimpulan
3.    Bertanya (Questioning)
Merupakan induk dari strategi pembelajaran kontekstual, awal dari pengetahuan, jantung dari pengetahuan dan aspek penting dari pembelajaran. Orang bertanya karena ingin tahu, menguji, mengkonfirmasi, mengapersepsi, mengarahkan / menggiring, mengaktifkan skemata, men-judge, mengklarifikasi, memfokuskan dan
Gambar
 
Gambar
 
Gambar
 
Gambar
 
menghindari kesalahpahaman.
Guru menggunakan pertanyaan untuk menuntun siswa berpikir, membuat penilaian secara kontinyu terhadap pemahaman siswa bukan penjejalan berbagai informasi penting yang harus dipelajari siswa.
Dalam sebuah pembelajaran yang produktif, kegiatan bertanya berguna untuk :
-          menggali informasi, baik administrasi maupun akademis
-          Mengecek pemahaman siswa
-          Membangkitkan respon kepada siswa
-          Mengetahui sejauhmana keingintahuan siswa
-          Mengetahui hal-hal yang sudah diketahui oleh siswa
-          Memfokuskan perhatian siswa pada sesuatu yang dikehendaki guru
-          Untuk membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari siswa
-          Untuk menyegarkan kembali pengetahuan siswa
Guna mengembangkan berbagai bentuk pertanyaan, sebaiknya guru menggunakan kata kunci bertanya yaitu 5 W dan 1 H (What, Where, When, Who, Why dan How)
4.    Masyarakat Belajar (Learning Community)
Konsep Learning Community ini bertujuan supaya hasil pembelajaran diperoleh dari kerjasama dengan orang lain. Kegiatan saling belajar ini bisa terjadi apabila tidak ada pihak yang dominan dalam komunikasi.
Setiap pihak harus merasa bahwa setiap orang lain memiliki pengetahuan, pengalaman, atau keterampilan yang berbeda yang perlu dipelajari.
5.    Pemodelan (Modelling)
Merupakan proses membahasakan gagasan yang dipikirkan, mendemontrasikan bagaimana guru menginginkan para siswanya untuk belajar dan melakukan apa yang guru inginkan agar siswa – siswanya melakukan
6.    Refleksi (Reflektion)
Merupakan cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari atau berpikir ke belakang tentang apa-apa yang sudah kita lakukan dimasa lalu atau merupakan  gambaran terhadap kegiatan atau pengetahuan yang baru saja diterima. Realisasinya dapat berupa :
-          pernyataan langsung tentang apa-apa yang diperoleh hari itu
-          catatan atau jurnal di buku siswa
-          kesan dan saran siswa mengenai pembelajaran hari itu
-          diskusi
-          hasil karya, dll.
7.    Penilaian Sebenarnya (Authentic Assessment)
Merupakan prosedur penilaian pada pembelajaran kontekstual yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
-          Harus mengukur semua aspek pembelajaran, proses, kinerja dan produk
-          Dilaksanakan selama dan sesudah proses pembelajaran berlangsung
-          Menggunakan berbagai cara dan berbagai sumber
-          Tes hanya salah satu alat pengumpul data penilaian
-          Tugas-tugas yang diberikan kepada siswa yang nyata setiap hari
-          Penilaian harus menekankan kedalaman pengetahuan dan keahlian siswa bukan keluasannya ( kuantitas)
Secara singkat pembelajaran kontekstual merupakan proses pendidikan secara holistik dan bertujuan membantu siswa untuk memahami makna pelajaran yang dipelajarinya dengan mengaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan sehari-hari (konteks pribadi, sosial dan kultural) sehingga siswa memiliki pengetahuan/keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan (ditransfer dari suatu permasalahan/konteks permasalahan/ke konteks lainnya.

E.       COOPERATIVE LEARNING
Suatu strategi belajar mengajar yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih.
Lima unsur dasar dalam Cooperative Learning adalah (1) tatap muka, (2) komunikasi antar anggota, (3) tanggungjawab perseorangan, (4) saling ketergantungan positif, (5) proses kelompok).
Langkah-langkah CL adalah sebagai berikut :
  • Pendahuluan
  • Penyajian Informasi
  • Pengelompokan siswa
  • Evaluasi
  • Penghargaan
Beberapa teknik dalam pembelajaran kooperatif ( Cooperative Learning )
  1. Numbered Head Together (NHT)
Langkah-langkah :
q  Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor
q  Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya
q  Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya
q  Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka
q  Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain
q  Kesimpulan
q  Penutup

  1. Jigsaw
Langkah-langkah :
q  siswa dibagi 5 kelompok, masing-masimg kelompok beranggotakan 5 orang
A1    A2
    A3
A4    A5
     masimg kelompok beranggotakan 4 orang_____________________________________________________________________________________
 
B1    B2
    B3
B4    B5
 
C1    C2
    C3
C4    C5
 
D1    D2
    D3
D4    D5
 
E1    E2
    E3
E4    E5
 
 




q  Setiap kelompok diberi bagian materi tugas yang berbeda
q  Tiap orang dalam kelompok diberi kesempatan untuk memilih tugas yang disenangi
q  Anggota dari kelompok yang berbeda yang telah mendapat materi tugas yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan materi tugas
A5    B5
    C5
D5    E5
 
A1    B1
    C1
D1    E1
     masimg kelompok beranggotakan 4 orang_____________________________________________________________________________________
 
A2    B2
    C2
D2    E2
 
A3    B3
    C3
D3    E3
 
A4    B4
    C4
D4    E4
 
 




q  Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal (kelompok yang serangkai) dan bergantian menyampaikan hasil diskusi kelompok ahli kepada teman satu tim mereka yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh secara bergantian
A1    A2
    A3
A4    A5
     masimg kelompok beranggotakan 4 orang_____________________________________________________________________________________
 
B1    B2
    B3
B4    B5
 
C1    C2
    C3
C4    C5
 
D1    D2
    D3
D4    D5
 
E1    E2
    E3
E4    E5
 
 




q  Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi
q  Guru memberi klarifikasi selama proses
q  Penutup
  1. Student Teams Achievement Divisions  ( STAD )
Langkah-langkah :
q  Membentuk kelompok yang anggotanya ± 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll)
q  Guru menyajikan pelajaran
q  Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggota yang tahu menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
q  Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu
q  Guru memberi evaluasi
q  Kesimpulan
q  Penutup
  1. Think – Pair – Share
Langkah-langkah :
q  Guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai
q  Siswa diminta untuk berfikir tentang materi/permasalahan yang disampaikan guru, dikerjakan secara individual
q  Siswa diminta berpasangan dengan teman sebelahnya (kelompok 2 orang) dan mengutarakan hasil pemikiran masing-masing
q  Diskusi dengan pasangan kelompok lain (4 orang)
q  Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya
q  Berawal dari kegiatan tersebut mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan dan menambah materi yang belum diungkapkan para siswa
q  Guru memberi kesimpulan dan klarifikasi
q  Penutup
  1. Cooperative Script
Metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan, bagian-bagian dari materi yang dipelajari
Langkah-langkah :
q  Guru membagi siswa untuk berpasangan
q  Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan
q  Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar
q  Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya.
q  Sementara pendengar :
·          Menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap
·          Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya
·          Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti di atas.
q  Kesimpulan  dan klarifikasi guru
q  Penutup
  1. Examples Non Examples
Langkah-langkah :
q  Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran
q  Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP
q  Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk memperhatikan/menganalisa gambar
q  Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil  dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas
q  Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya
q  Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai
q  Kesimpulan
q  Penutup
  1. Make A Match
Langkah-langkah :
q  Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok/sesuai (sebaiknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban)
q  Setiap siswa mendapat satu buah kartu
q  Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang
q  Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya/soal dan jawabannya
q  Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin
q  Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya
q  Demikian seterusnya
q  Kesimpulan
q  Penutup
  1. Snowball Throwing
Langkah-langkah :
q  Guru menyampaikan materi yang akan disajikan
q  Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi, dan masing-masing kelompok membahas materi yang berbeda
q  Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya
q  Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok
q  Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain
q  Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian
q  Guru memberi kesempatan kepada kelompok pembuat pertanyaan untuk menyempurnakan jawabannya
q  Guru memberikan klarifikasi dan evaluasi
q  Kesimpulan
q  Penutup
  1. Cooperative Integrated Reading and Composition ( CIRC )
Langkah-langkah :
q  Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang yang secara heterogen
q  Guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran
q  Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada lembar kertas
Sebagai contoh : kliping tentang masalah-masalah aktual seperti musibah tsunami dan gempa bumi di Aceh
q  Siswa mempresentasikan/membacakan hasil kelompok
q  Guru membuat kesimpulan bersama
q  Penutup
  1. Artikulasi
Langkah-langkah :
q  Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
q  Guru menyajikan materi sebagaimana biasa
q  Untuk mengetahui daya serap siswa, bentuklah kelompok berpasangan dua orang
q  Suruhlan seorang dari pasangan itu menceritakan materi yang baru diterima dari guru dan pasangannya mendengar sambil membuat catatan-catatan kecil, kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok lainnya
q  Suruh siswa secara bergiliran/diacak menyampaikan hasil wawancaranya dengan teman pasangannya. Sampai sebagian siswa sudah menyampaikan hasil wawancaranya
q  Guru mengulangi/menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami siswa
q  Kesimpulan/penutup

Pada penerapannya di kelas, model ataupun teknik pembelajaran seperti yang tertulis di atas tidak mutlak, artinya hanya sebuah alternatif pilihan, diharapkan guru dapat mengaplikasikan model-model tersebut disesuaikan dengan kondisi siswa dan lingkungan sekolah masing-masing. Selain itu, melihat pula kesesuaian indikator dan kompetensi dasar yang ingin dicapai. Masing-masing model atau teknik pembelajaran memiliki kelebihan dan kelemahan, sehingga model yang satu belum tentu cocok untuk diterapkan pada semua materi/ pokok bahasan.
Satu hal yang perlu diperhatikan oleh para guru bahwa dengan penerapan model atau teknik-teknik pembelajaran tidak berarti guru sama sekali meninggalkan metode ceramah. Pemberian informasi kepada siswa masih dipandang penting namun perlu diselingi dengan berbagai model pembelajaran yang dapat membuat suasana pembelajaran lebih hidup dan menyenangkan bagi siswa maupun guru.
Untuk menunjang pembelajaran kontekstual agar berjalan dengan baik, sebelumnya guru perlu merancang  Rencana Pelaksanaan Pembelajaran  yang berisi skenario tahapan-tahapan tentang apa yang akan dilakukan guru dan siswa sesuai dengan topik yang akan dibahas. Dalam program tercermin tujuan pembelajaran, media untuk mencapai tujuan tersebut, langkah-langkah pembelajaran, dan penilaian yang sebenarnya.


F.        PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
1.    Landasan
PP NO 19 TAHUN 2005 Pasal 20
Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar

2.    Pengertian RPP
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus. Lingkup Rencana Pembelajaran paling luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang terdiri atas 1 (satu) indikator atau beberapa indikator untuk 1 (satu) kali  pertemuan atau lebih.


3.    Alur RPP
 





4.    Komponen RPP
Komponen RPP minimal
-          Tujuan Pembelajaran
-          Materi Ajar
-          Metode pembelajaran
-          Sumber Belajar
-          Penilaian Hasil Belajar




5.    Format RPP
Contoh Format RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mata Pelajaran                     : …
Kelas/Semester                    : …
Pertemuan Ke-                     : …
Alokasi Waktu                      : …
Standar Kompetensi           : …
Kompetensi Dasar               : …
Indikator                                 : …
I. Tujuan Pembelajaran    : …              
 
II. Materi Ajar                     : …                
 
III. Metode Pembelajaran : …
 
 











IV. Langkah-langkah Pembelajaran
v  Kegiatan Awal  : …
v  Kegiatan Inti     : …
v  Kegiatan Akhir : …

V. Alat/Bahan/Sumber Belajar: …      
 
VI. Penilaian    : …     
 
 










6.    Langkah-langkah menyusun RPP
-          Mengisi kolom identitas
-          Menentukan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk pertemuan yang telah ditetapkan
-          Menentukan SK, KD, dan Indikator yang akan digunakan yang terdapat pada silabus yang telah disusun
-          Merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan SK, KD, dan Indikator yang telah ditentukan
-          Mengidentifikasi materi ajar berdasarkan materi pokok/ pembelajaran yang terdapat dalam silabus. Materi ajar merupakan uraian dari materi pokok/pembelajaran
-          Menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan
-          Merumuskan langkah-langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal, inti, dan akhir.
-          Menentukan alat/bahan/ sumber belajar yang digunakan
-          Menyusun kriteria penilaian, lembar pengamatan, contoh soal, teknik penskoran, dll







 DAFTAR PUSTAKA


BPTP, (2004), Manajemen Kelas Pendekatan Transaksi, Bandung: Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Dave Meier, (2002), The Accelerated Learning Handbook, Bandung: Kaifa

FX. Muhadi, E. Catur Rismiati (2003), Metode Pembelajaran Ekonomi, Jakarta; direktorat PLP

Indrawati (1999), Model-Model Pembelajaran IPA, Bandung; PPPG IPA

Mel Siberman,  (2002), Active Learning, Yogyakarta; YAPPENDIS

Nurhadi, dkk (2003), Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK, Malang; UNM

............... (2005). PP no. 19 Standar Nasional Pendidikan ,. Jakarta; Depdiknas

















LEMBAR TUGAS
 
 





1.       Buatlah kelompok dengan masing-masing anggota 5 orang!
2.       Buatlah analisis model pembelajaran kelas VIII semester I (satu)!
3.       Buatlah satu contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan satu model dan teknik pembelajaran yang Anda tentukan sendiri

4.       Laporkanlah hasil diskusi kelompok dan presentasikan di depan kelompok lain.

Tidak ada komentar: