Menjadi Guru Pembimbing Yang
Lebih Efektif
Berdasarkan Pendekatan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
( Penulis : Renita - Yusup )
Sumber:
- Sutadji,
Iman, 1994, Petunjuk Pelaksanaan Kurikulum BK, Jakarta :
BPPSPM Dikmenum
- Badan
Standar Nasional Pendidikan, 2006, KTSP
Catatan:
- Dimaksudkan
sebagai penyegaran kembali, pengembangan dari guru pembimbing jauh lebih
penting karena disesuaikan dengan situasi dan kondisi.
- Contoh
silabus adalah salah satu model saja, masih terbuka dan memungkinkan untuk
diubah, diganti, dan disempurnakan oleh masing-masing guru pembimbing.
===============================================================
- Prinsip
Dasar Pelaksanaan Bimbingan
- KTSP
sama sekali tidak mengubah prinsip dasar pelaksanaan program bimbingan
dan konseling di sekolah.
- KTSP
memberi peluang kepada setiap guru pembimbing di sekolah untuk lebih
efektif dalam pelaksanaan tugas pelayanannya.
- Pola
yang selama ini dikenal dan dilaksanakan di sekolah tetap dipertahankan
sekaligus dikembangkan dengan semangat KTSP.
- Penyusunan
program BK di sekolah juga tidak mengalami perubahan, namun semangat
pelaksanaannya dikembangkan berdasarkan semangat KTSP.
- Program BK
pada umumnya
- Penyusunan
program BK di sekolah biasanya menguraikan hal-hal seperti; pokok
kegiatan, uraian kegiatan, sasaran, target, waktu, pendanaan, dan
keterangan. Setiap guru BK/sekolah boleh menyusun sesuai dengan situasi,
kondisi, kebutuhan dan pola yang sudah dilaksanakan secara efektif.
- Pokok
kegiatan BK meliputi aspek-aspek seperti; persiapan, layanan bimbingan
dan konseling, kegiatan pendukung, pengembangan, kerjasama dengan
orangtua dan instansi terkait, laporan, evaluasi, analisa, dan tindak
lanjut.
- Aspek
persiapan program BK meliputi hal-hal seperti; menyusun personil , konsultasi program,
penyusunan program, dan saran prasarana
- Aspek
layanan bimbingan dan konseling meliput hal-hal seperti; layanan
orientasi, layanan informasi, layanan penempatan dan penyaluran, layanan
pembelajaran, layanan konseling perorangan, layanan bimbingan kelompok,
dan layanan konseling kelompok.
- Aspek
kegiatan pendukung meliputi hal-hal seperti; instrumentasi bimbingan,
himpunan data, kunjungan rumah, konferensi kasus, dan alih tangan kasus.
- Aspek
pengembangan meliputi hal-hal seperti; sistem dan program, pembinaan dan
pengembangan personil, serta pengembangan sarana.
- Hal-hal
lain dapat dikembangkan oleh guru BK atau sekolah menurut kebutuhan dan
menyesuaikan dengan perkembangan baru yang didapatkan melalui kegiatan
MGBK/MGP (Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling/Musyawarah Guru
Pembimbing) atau dari sumber lain.
- Pemetaan/matrikulasi/format
program dan jadwal kegiatan BK dapat dikembangkan sesuai dengan
kreativitas guru pembimbing di sekolah atau berdasarkan semangat
kebersamaan melalui MGBK/MGP .
- Semangat
KTSP dalam penyusunan program dan pelaksanaan layanan BK di sekolah
meliputi paradigma dan semangat baru sebagai berikut:
- Tujuan
penyusunan KTSP adalah agar sekolah (para guru) mampu dan berani menyusun
dan mengembangkan kurikulum sesuai dengan mata ajar yang menjadi tanggungjawabnya
di sekolah, termasuk guru pembimbing, sehingga kurikulum yang telah
disusunnya itu dapat dilaksanakan pada tingkat satuan pendidikan/sekolah
yang bersangkutan. Dengan kata lain, bahwa kurikulum tingkat satuan
pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan
oleh masing-masing satuan pendidikan.
- Dalam
mengembangkan program bimbingan di sekolah, para guru pembimbing perlu
memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan KTSP sebagai berikut:
-
berpusat
pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya
-
beragam
dan terpadu
-
tanggap
terhadap perkembangan ilmu pengetahuan , teknologi, dan seni
-
relevan
dengan kebutuhan kehidupan
-
menyeluruh
dan berkesinambungan
-
belajar
sepanjang hayat
-
seimbang
antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
- Guru
pembimbing perlu semakin menyadari bahwa peran serta / kegiatan yang
dilakukan adalah untuk mencapai tujuan pendidikan menengah yaitu;
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
- Acuan
operasional penyusunan KTSP, termasuk program BK di sekolah adalah dengan memperhatikan hal-hal
sebagai berikut, yaitu;
-
peningkatan
iman dan takwa serta akhlak mulia
-
peningkatan
potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan
peserta didik
-
keragaman
potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
-
tuntutan
pembanguan daerah dan nasional
-
tuntutan
dunia kerja
-
perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
-
agama
-
dinamika
perkembangan global
-
persatuan
nasional dan nilai-nilai kebangsaan
-
kondisi
sosial budaya masyarakat setempat
-
kesetaraan
jender
-
karakteristik
satuan pendidikan/sekolah
- Di
antara 5 kelompok mata pelajaran (KMP)
pada satuan pendidikan, BK termasuk di dalam kelompok mata
pelajaran agama dan akhlak mulia serta kewarganegaraan dan kepribadian.
Sebenarnya BK ada di dalam semangat dan menjiwai setiap kelompok mata
pelajaran. KMP itu adalah:
-
agama
dan akhlak mulia
-
kewarganegaraan
dan kepribadian
-
ilmu
pengetahuan dan teknologi
-
estetika
-
jasmani,
olahraga, dan kesehatan
- Program
BK di sekolah harus mendasarkan diri pula pada pendidikan kecakapan hidup
yang meliputi:
-
kecakapan
pribadi
-
kecakapan
sosial
-
kecakapan
akademik
-
kecakapan
vokasional
- Pengembangan
Silabus
- Silabus
merupakan pejabaran dari standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam
materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi
untuk penilaian.
- Prinsip
pengembangan silabus meliputi hal-hal sebagai berikut, yaitu:
-
Ilmiah
(benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan)
-
relevan
(sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan
spiritual peserta didik)
-
sistematis
(saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi)
-
konsisten
(hubungan yang taat asas antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok,
pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian)
-
memadai
(cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan
sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar)
-
aktual
dan kontektual (memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir
dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi)
-
fleksibel
(mengakomodasi keragaman peserta didik dan dinamika perubahan yang terjadi di
sekolah dan tuntutan masyarakat)
-
menyeluruh
(meliputi ranah kompetensi kognitif, afektif, psikomotor )
- Fungsi
Bimbingan dan Konseling
Setiap layanan dan kegiatan BK, termasuk
materi bimbingan yang akan
dilaksanakan harus secara langsung
mengacu pada satu atau lebih fungsi-fungsi BK agar hasil yang akan dicapai
secara jelas dapat diidentifikasi dan dievaluasi. Fungsi BK meliputi:
a. Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi BK yang akan
menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan keperluan
pengembangan siswa. Meliputi;
-
pemahaman
tentang diri siswa (oleh siswa sendiri, guru, orangtua, teman, dan pembimbing).
-
pemahaman
tentang lingkungan siswa dalam hal
lingkungan keluarga dan sekolah (oleh siswa sendiri, guru, orangtua, teman, dan
pembimbing).
-
pemahaman
tentang lingkungan yang lebih luas, yaitu informasi pendidikan, informasi
jabatan / pekerjaan, informasi budaya dan nilai-nilai (oleh siswa).
- Fungsi
pencegahan, yaitu fungsi BK yang akan menghasilkan tercegahnya dan
terhindarinya siswa dari berbagai permasalahan yang akan dapat
mengganggu, menghambat ataupun menimbulkan kesulitan-kesulitan dalam
proses perkembangannya.
- Fungsi
perbaikan, yaitu fungsi BK yang akan menghasilkan terpecahkan atau
teratasinya berbagai masalah yang dialami oleh siswa.
- Fungsi
pemeliharaan dan pengembangan, yaitu fungsi BK yang akanmenghasilkan
terpelihara dan terkembangnya berbagai potensi dan kondisi siswa dalam
rangka perkembangan secara mantap dan berkelanjutan.
- Bidang
Bimbingan
- Bidang
bimbingan pribadi-sosial, yaitu mencapai tujuan dan tugas perkembangan
pribadi sosial dalam mewujudkan pribadi yang takwa, mandiri dan
bertanggungjawab. Tugas perkembangan (TP) dalam kelompok pribadi-sosial
ini dimaksudkan agar siswa mampu:
-
memiliki
kesadaran diri , yaitu menggambarkan penampilan dan mengenal kekhususan diri
-
mengembangkan
sikap positif & menggambarkan orang-orang yang disenangi
-
membuat
pilihan secara sehat
-
menghargai
orang lain
-
bertanggungjawab
-
mengembangkan
keterampilan hubungan antar pribadi
-
menyelesaikan
konflik
-
membuat
keputusan secara efektif
- Bidang
bimbingan belajar, yaitu mencapai tujuan dan tugas perkembangan
pendidikan. TP dalam kelompok
perkembangan belajar ini dimaksudkan agar siswa mampu:
-
melaksanakan
keterampilan atau teknik belajar secara efektif
-
menetapkan
tujuan dan perencanaan pendidikan
-
belajar
secara efektif
-
terampil
dan mampu dalam menghadapi evaluasi / ujian
- Bidang
bimbingan karir, yaitu mewujudkan pribadi pekerja yang produktif. TP
dalam kelompok perkembangan karir ini dimaksudkan agar siswa mampu:
-
membentuk
identitas karir,mengenali ciri-ciri pekerjaan di dalam lingkungan kerja
-
merencanakan
masa depan
-
membentuk
pola / kecenderungan arah karir
-
mengenal
keterampilan, kemampuan, dan bakat
- Isi atau
materi layanan bimbingan di sekolah menurut kelompok bidang bimbingan,
disarankan menyesuaikan situasi, kondisi, dan kebutuhan sekolah, serta
perkembangan/tren ilmu pengetahuan dan perubahan sosial. Beberapa contoh:
- Bimbingan
pribadi–sosial, antara lain:
-
mengendalikan
/mengarahkan emosi
-
memiliki
nilai – nilai kehidupan untuk mengambil keputusan / pemecahan masalah
-
memahami
perkembangan psikoseksual yang sehat
-
memahami
prasangka & mengkaji akibat-akibatnya
-
manajemen
waktu
-
lingkungan
sekolah, rumah,dan masyarakat, serta keterkaitannya
-
memahami
situasi dan cara-cara mengendalikan konflik
-
membuat
keputusan dengan bermacam resiko
-
mengenal
& menghargai keunikan diri
-
berpikir
& bersikap positip pada diri & orang lain
-
pemanfaatan
waktu luang/keterampilan pribadi untuk kesehatan fisik dan mental
-
menilai
keadaan dan keefektifan hubungan sosial dan keluarga
-
relasi/keterampilan
komunikasi positip sepanjang hayat
-
dan
lain-lain
- Bimbingan
belajar, antara lain:
-
belajar
efektif untuk keberhasilan/prestasi demi masa depan
-
kekuatan
diri dalam belajar
-
mengatur
dan menggunakan waktu untuk belajar
-
evaluasi
keberhasilan dan kegagalan dalam mengikuti ulangan/ujian/tes
-
mengumpulkan/mempelajari
informasi penjurusan
-
mulai
mengenal perguruan tinggi/lembaga pendidikan yang lebih tinggi/studi lanjut
-
belajar
sepanjang masa/hayat
-
memahami
tujuan pendidikan
-
siap
memasuki perguruan tinggi
-
dan
lain-lain
- Bimbingan
karir, antara lain:
-
menilai
pola karir
-
fleksibel
dalam pemilihan karir
-
merencanakan
studi lanjut dan penjajagan pilihan karir
-
mengembangkan
kecakapan (bakat, minat, keterampilan) untuk keberhasilan hidup
-
memilih
jurusan dan program studi, serta pilihan karir secara realistis
-
mengembangkan
keterampilan untuk antisipasi perubahan
-
mengenal
konfik peranan yang mungkin terjadi dalam lingkungan karir
-
legalitas
untuk keamanan dan kepastian bekerja
-
menata
kembali tujuan-tujuan karir
-
peranan
dalam keluarga dan pekerjaan
-
menghadapi
diskriminasi/pelecehan dalamdunia kerja
-
mengenal
kemampuan diri (keterampilan/kecakapan) sekarang dan yang akan datang
-
dan
lain-lain
- Langkah-langkah
pengembangan silabus
- Mengkaji
standar kompetensi dan kompetensi dasar
- Mengidentifikasi
materi pokok
- Mengembangkan
pengalaman belajar
- Merumuskan
indikator keberhasilan belajar
- Penentuan
jenis penilaian
- Menentukan
alokasi waktu
- Menentukan
sumber belajar
- Pengembangan
silabus berkesinambungan
- Penyusunan
Program Satuan Layanan atau Rencana
Pelaksanaan Layanan BK perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut, yaitu:
- Judul
layanan
- Jenis layanan (lihat poin B.d. di atas)
- Bidang
bimbingan (pribadi, sosial, belajar, karir)
- Fungsi
layanan (pemahaman, pencegahan, pengembangan, pemeliharaan)
- Tujuan
layanan
- Hasil
yang ingin dicapai
- Sasaran
kegiatan
- Materi
layanan
- Tempat
penyelenggaraan layanan
- Waktu/tanggal
- Semester
- Penyelenggara
layanan
- Pihak-pihak
yang disertakan dan perannnya masing-masing
- Alat dan perlegkapan yang digunakan
- Rencana
penilaian dan tindak lanjut layanan
- Salah satu contoh Format Silabus (guru dapat membuat pola yang dianggap paling efektif)
- Standar kompetensi
- Kompetensi dasar
- Materi
- Kegiatan
- Indikator
- Evaluasi/Penilaian
(Teknik, Bentuk Instrumen, Contoh Instrumen)
- Alokasi waktu
- Sumber belajar
- Dasar
utama pengembangan materi bimbingan adalah Tugas Perkembangan Remaja yang
telah disesuaiakan dengan situasi dan kondisi di Indonesia, yaitu:
1. Mencapai kematangan dalam beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Mencapai kematangan gambaran dan sikap
tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial, intelektual dan ekonomi.
3. Mencapai kematangan dalam system etika dan
nilai.
4. Mencapai kematangan dalam hubungan antar
teman sebaya baik pria maupun wanita serta kematangan dalam perannya sebagai
pria dan wanita.
5. Mengembangkan penguasaan ilmu, teknologi
dan seni sesuai dengan program kurikulum dan persiapan karir atau melanjutkan
pendidikan tinggi, serta berperan dalam kehidupan masyarakat yang lebih luas.
6. Mencapai kematangan dalam pilihan karir.
7. Mengadakan hubungan pertemanan dengan
teman sebayanya dari kedua jenis
kelamin, terutama lawan jenis.
8. Bertingkah laku yang dapat diterima oleh
masyarakat.
9. Menyiapkan diri untuk pernikahan dan hidup
berkeluarga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar